foto: https://bersamakristus.org
"Setiap orang yang siap untuk membajak namun menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah." Lukas 9:62
Ketika bangsa Israel muncul berasal dari tanah Mesir mereka tidak secara langsung masuk ke tanah yang dijanjikan Tuhan (Kanaan), melainkan mereka harus lewat sistem yang lumayan panjang di padang gurun yang penuh dengan tantangan. Dalam perjalanan ini mereka tak henti-hentinya mengeluh dan bersungut-sungut, gara-gara yang terbayang di pikiran mereka cuman masalah, kesulitan, dan penderitaan yang dirasa lebih besar berasal dari sebelumnya. Karena itu mereka tetap teringat kepada kehidupan lama di Mesir.
Kemarahan dan kekecewaan ditumpahkan kepada Musa, yang memimpin mereka muncul berasal dari Mesir, dengan mengungkit-ungkit dan membanding-bandingkan kehidupan di Mesir:
"Apakah gara-gara tidak tersedia kuburan di Mesir, maka engkau mempunyai kita untuk mati di padang gurun ini? Apakah yang kauperbuat ini terhadap kita dengan mempunyai kita muncul berasal dari Mesir? Bukankah ini sudah kita katakan kepadamu di Mesir: Janganlah mengganggu kita dan biarlah kita bekerja terhadap orang Mesir. Sebab lebih baik bagi kita untuk bekerja terhadap orang Mesir berasal dari terhadap mati di padang gurun ini." (Keluaran 14:11-12). Sikap yang sama ditunjukkan oleh banyak orang Kristen!
Mereka tidak paham bahwa diselamatkan lewat pengorbanan Kristus berarti kehidupan lama kita sudah dikubur dengan dengan kematian-Nya, dan hidup kita saat ini adalah 'hidup baru' di didalam Dia. Segala suatu hal yang tersedia di belakang harus terlalu ditinggalkan dan tak harus kita menoleh ke belakang lagi, gara-gara siapa saja yang masih 'menoleh ke belakang' ia tidak layak bagi Kerajaan Sorga. Menoleh ke belakang berarti masih enggan menanggalkan kehidupan manusia lama.
Yang Tuhan kehendaki adalah kita hidup didalam pertobatan sejati. doa makan kristen Bagaimana caranya? Hidup di didalam ketaatan penuh. Iblis seringkali menggunakan pikiran kita agar kita tetap mengingat-ingat dosa kita di masa lalu, agar kita jadi lemah dan ulang jatuh di dalamnya. Rasul Paulus memberi teladan bagaimana kita harus meremehkan seluruh yang tersedia di belakang dan mengarahkan diri terhadap apa yang tersedia di depan (Filipi 3:13b).
Tinggalkan seluruh dosa, fokuslah kepada niat Tuhan, agar kita layak masuk ke didalam kerajaan-Nya!
.